Hubungan
Indonesia dan Malaysia kembali memanas. Sejumlah politikus bereaksi keras,
bahkan sampai ada tuntutan agar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Syed Munsyi
al-Habsyi diusir dari sini. Dewan Perwakilan Rakyat juga berencana memanggil
Syed Munsyi dan mengirimkan nota protes ke pemerintah negara jiran.
Pemantiknya kali ini
adalah tulisan opini mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin
Maidin di koran Utusan Malaysia kemarin. Dia menuding bekas Presiden
Bacharudin Jusuf Habibie, 76 tahun, sebagai pengkhianat bangsa karena telah
menyebabkan Timor-Timur lepas dari Indonesia. Dia menyamakan Habibie dengan
pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, 65 tahun, yang kerap disebut
pengkhianat.
Anwar menyebut tulisan
mantan Pemimpin Redaksi Utusan Malaysia itu dangkal dan berisi prasangka keji
terhadap Habibie. “Ini kian menunjukkan betapa arogannya para elite UMNO,”
katanya. Dia menambahkan tuduhan Maidin itu memang bukan hal baru. “Dia selalu
menyebut siapa saja berseberangan dengan UMNO sebagai pengkhianat, namun kali
ini sudah kebablasan.”
UMNO (Organisasi Bangsa
Melayu Bersatu) merupakan partai penguasa sejak Malaysia mendapat kemerdekaan
dari Inggris pada 1957. Mereka memimpin koalisi Barisan Nasional.
Wakil perdana menteri
sekaligus menteri keuangan di era Mahathir Mohamad ini mengakui Habibie datang
atas undangannya dan pemerintah negara bagian Penang dan Selangor. Dia menjadi
pembicara dalam lawatan tiga hari, 4-6 Desember lalu. Habibie juga memenuhi
undangan makan siang bersama di kediaman Anwar di Bukit Segambut.
Keduanya memang
bersahabat. Ketika Anwar menjalani rawat inap akibat cedera tulang belakang di
Kota Munich, Jerman, Habibie dan Ainun ikut menemani. Saat berkunjung ke
Jakarta Juli lalu, Anwar juga bertandang ke rumah Habibie di kawasan Patra,
Kuningan, Jakarta Selatan. “Anwar itu saudara saya,” ujar Habibie menggambarkan
keakraban mereka.
Berikut penuturan Anwar
saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya,
Selasa (11/12).
Apa sebenarnya terjadi
dengan lawatan Habibie ke Malaysia?
Dia datang atas undangan
saya dan pemerintah negara bagian Penang dan Selangor. Dia menjadi pembicara
mengenai teknologi pesawat dan pengalaman demokrasi di Indonesia, tidak
membahas soal politik dalam negeri Malaysia. Sambutannya juga luar biasa,
ribuan orang hadir. Sebelum kembali ke Indonesia, dia sempat makan siang
keluarga di rumah saya.
Jadi apa komentar Anda
soal tudingan Zainudin Maidin terhadap Habibie?
Itu hanya pendapat
segelintir orang saja. Dia orang UMNO, bekas pemimpin redaksi Utusan Malaysia.
Siapa saja tidak setuju dengan UMNO dia sebut pengkhianat. Dia adalah
satu-satunya menteri yang kalah dalam pemilihan umum 2008 dari calon Partai
Keadilan. Jadi dia punya dendam kesumat terhadap saya. Caranya biadab dan
targetnya selalu saya.
Tapi kali ini tokoh dari
Indonesia jadi sasaran?
Dia lupa kalau yang
diserang kali ini adalah tokoh dari negara lain. Ini kesilapan besar karena
menyangkut hubungan dua negara bertetangga. Sebenarnya kejadian macam ini bukan
hal baru. UMNO juga pernah mengecam Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan
setelah saya memberi pidato di kediamannya. Syekh Yusuf Qardhawi juga dikritik
setelah bertemu saya. Jadi mereka menyerang siapa saja berteman dengan saya.
Kalau serangan atas tokoh
Indonesia lainnya?
Ini bukan pertama. Pada
kampanye pemilihan umum 2008, ketua pemuda UMNO pernah menyebut Gus Dur orang
tidak bermoral karena mendukung Anwar. Mereka menyebar foto Gus Dur dengan
seorang perempuan.
Apakah sikap semacam ini
menjadi sebab selalu memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia?
Inilah yang menyebabkan
hubungan kita senantiasa retak. Sebab, para elite UMNO kerap bersikap arogan.
Arogansi UMNO bukan sekadar menyerang oposisi. Mereka sewenang-wenang dan tidak
peduli dengan hubungan antar negara, menyerang tokoh-tokoh dari negara lain.
Saya hampir setiap bulan dicap pengkhianat.
Apakah Anda melihat sikap
UMNO itu lantaran mereka menuding teman Anda dari negara lain membantu upaya
Anda menggulingkan kekuasaan UMNO?
Tudingan semacam itu tidak
benar karena semua pecinta kebebasan dan keadilan bergerak ke arah itu. Rakyat
pecinta kebebasan dan keadilan juga mendukung hal itu.
Jadi Perdana Menteri Najib
Razak wajib minta maaf?
Najib selaku presiden UMNO
harus minta maaf. Meski ini pandangan pribadi, tapi Zainudin adalah orang UMNO
dan tulisannya dimuat di surat kabar milik UMNO. Utusan Malaysia berada di
bawah pengawasan langsung Najib.
Apa dampak negatif dari
tuduhan Maidin terhadap Habibie?
Ini makin menjelekkan
citra UMNO. Rakyat makin paham para elite UMNO bersikap aorgan dan
sewenang-wenang. Jadi ini keuntungan buat kita.
Jadi Anda yakin bakal
menang pada pemilu tahun depan?
Insya Allah, doakan saja.
No comments:
Post a Comment