Tuah
maafkan aku saat ini
untuk tidak bersama mu lagi
bukan kerna bujukan berahi
janji bulan madu diperaduan mimpi
Tuah
sumpah setia yang kita ukir
di lereng bukit seguntang
saat menanti turunnya Demang Daun Lebar
memeterai ikar seribu janji bersama Sang Sapurba
tiada upaya ku pertahankan lagi
maafkan aku.... maafkan aku Tuah
Warisan bahtera merdeka kita
layarnya kian robek
badai angin selatan semakin ganas
dan saat sebegini
yakin ku cuma Jebat
benar Tuah
cuma Jebat punya upaya
menyongsong taufan halilintar berpuaka
Aku tidak punya pilihan lain Tuah
Si Kitol bersama mamak mandaliar
onarnya tiada sempadan lagi
kelmarin.....kepok padi kita hangus terbakar
harum kasturi budi
calar dan layu
calar dan layu
pudar serinya
Lihat Tuah
buka mata mu...buka telinga
dengar dan perhatikan onar si kitol bersama mandaliar
mengadu domba setiap pedagang
memasang lukah di air yang keruh
pintar berseloka gurindam beracun
gelojoh membaham ulam raja
Kata mu
tak kan Melayu hilang di dunia
patang anak bumi menderhaka
kerja raja dijunjung
kerja rakyat digelek
hati kuman sama dicecah
hati gajah sama di lapah
masih ku ingat pesan mu
Tuah
Senja tadi bersama lembayung kuning
Jebat meminta ku
segera mengusap jampi serapah
segera mengusap jampi serapah
besi kursani diasah limau
lima loknya ku asap kemiyan
bersama mentera adi satria
berpatah sayap bertongkatkan paruh
namun ku daki ku daki jua
Maafkan aku sekali lagi Tuah
menjejak Jebat terbilang
demi pertiwi ini
sekali melangkah berpaling tidak
akan ku pulas telinga si nadim
nakalnya keterlaluan amat
mengundang si kitol bertamu di ladang
ubun-ubun masih lembut
mahu berpencak di tengah gelangang
Usah kau kesali untung nasib ini
akan ku pertahan setia kita
Melayu tak kan hilang di dunia
izinkan Jebat membuka langkah
raja adil raja di sembah
raja zalim raja disanggah
maafkan aku Tuah
HAPUSKAN UMNO CELAKA PENGKIANAT BANGSA
“UMNO HANCUR, RAKYAT SELAMAT”
"SELAMATKAN RAKYAT DAN SELAMATKAN NEGARA”
“PROTES SAMPAI TURUN”
No comments:
Post a Comment